My Corner

March 28, 2011

pandangan??

minggu lalu saya silaturrahiim kerumah mubaligh saya. iyah...orang yang menjadi panutan saya, orang yang sedari 15thn lalu mengajari saya tentang isi QH lengkap dengan pengamalannya, hikmah yang tersirat didalamnya dan menganalogikan suatu hukum agar tidak melenceng kemana2...halah basanya ;))

lagi asik2nya ngobrol, sharing dan tukar pikiran (entah apalagi sebutannya :p) tiba2 istrinya bertanya...

siMbak : "jadi kamu udah punya pandangan ri?"
Saya     : "eh...pandangan?" *mengernyit
siMbak : "iyah...pandangan. siapa?"
Saya     : "pandangan apa sih mbak?" *tmbh ga ngerti
siMbak : "ada lelaki yang kamu taksir ga sekarang?...gitu aja kok pura2 ga ngerti, tuh saya perjelas!"
Saya     : *eh :o
siMbak : "ada ga...kok malah diem!"
Saya     : "emangnya kenapa mba?"
siMbak : "kamu ituu...dari dulu ga pernah mw cerita soal itu ke saya, kenapa sih? udah bertahun2 ri saya kenal sama kamu! dari sd! dari kamu masih buka tutup jilbab...belom pernah saya denger kamu bilang "suka" sama lelaki...kenapa? *gregetan
Saya     : *ketawa ngakak. penting gitu mba'?
siMbak : "iyalah...saya sama suami bingung kamu mwnya yg kaya' gimana!"
Saya     : *nyengir

iyah...belakangan ini saya diberondong pertanyaan itu sama mereka. ok, katakanlah saya lebay...tapi beneran ituh. belum lagi mata mereka waktu nunggu jawaban saya...wuiiihh bikin saya mendadak laper :))

saya paling ga bisa seperti perempuan kebanyakan yang dengan enteng dan riangnya cerita kalo lagi suka sama si ini, lagi naksir sama si itu, laki pedekate sama si sana aaarrgghh....saya ga bisa seperti itu! udah pernah saya coba, tapi baru mau mulai cerita udah malu duluan...heesss :">

dan biarkan saya mengekspresikan rasa dengan leluasa  :)



peneguh

Dia sudah berjanji untuk selalu ada disetiap saya membutuhkan dan Dia berjanji, katanya...
"Ud'uunii astajiblakum"
dan saya pun mempercayainya..itu pasti!



March 4, 2011

menunggu

buat saya menunggu adalah suatu hal yang menyebalkan sekaligus menyenangkan. menyebalkan karena harus membuang waktu saya hanya dengan berdiri, duduk, atau apalah sambil ngedumel. menyenangkan karena pikiran dan hati selalu berlarian sambil membawa banyak pertanyaan, dimana? sudah sampai mana? sama siapa? dan seperti apa dia sekarang? serta sekelumit pertanyaan lain yang tersimpan menunggu untuk ditumpahkan.

tapi terkadang saya tidak sabar menunggu, entah kenapa. ingin berlari menghampiri, menerobos ilalang yang menghambat dan berdiri tepat dihadapannya hanya untuk berkata 'Hai, apa kabar? lama tidak berjumpa ya'. yeah, thats it!  cuma itu kalimat yang ingin saya katakan, dan berdiri disamping tubuhnya yang tegap, mendengarkan dia berceloteh dengan riang tentang kegiatannya yang dilakukan tanpa saya disana. Riang? iya, dia menceritakannya dengan riang seolah-olah tidak pernah sedikit pun dia merasakan apa yang saya rasakan, menahan rasa rindu yang kian membuncah karena waktu terlalu untuk setidaknya mempertemukan kami.

pun sampai detik ini, dia masih seperti itu. menceritakan dengan riang kesibukannya, yang tanpa sadar membuat saya sesak seperti ingin mengeluarkan kalimat '........'.


ah entahlah, menuliskannya saja saya tidak sanggup, apalagi mengucapkannya.