Pemaksa

Kau yang maha Pemaksa..belum puaskah Engkau mencoba dengan cobaan yang sama seperti ini...lelah.

Kau yang maha Pemaksa..masih kurangkah yang selalu saya lakukan padaMu...egois.

Penyembahanku, pemujianku pada keagungan dan kebesaranMu yang tiada bandingannya.

Pensucianku atas NamaMu dan sifatMu yang jauh dan tidak tersentuh hal buruk. 

tidak...tidak...sedikitpun saya tidak bermaksud mengungkit ataupun menghitung yang telah saya lakukan untukMu, karena saya sadar kalau saya tidak akan pernah bisa menghitung seluruh nikmat yang telah Engkau berikan pada saya..tidak akan bisa saya berbuat itu.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(AnNahl : 18)

Tapi....saya hanya ingin Engkau tahu bahwa apapun yang kau berikan pada saya dari ikhtiar, doa dan tawakal saya padaMu akan saya terima, saya akan meluaskan hati untuk itu, saya akan berusaha untuk menjalaninya.

Hanya satu pinta, beri saya Kekuatan untuk menjalaninya sampai ajal datang menjemput dan sang Malaikat pencabut nyawa itu menarik roh ini perlahan hingga melewati tenggorokan.

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

(Alan’am : 61)

Dan setelah itu...bisa kan saya mencicipi surgaMu?

saya harap, saya adalah salah satu ciptaanMu yang diperkenankan untuk merasakan nikmat terbesar itu. Amiiiinn 

*tulisan yang entah ide darimana dikeduabelasnya oktober 2010